My comments at the bottom.
Public outrage erupted when a wealthy couple who ran several construction companies that won lucrative flood-control project contracts showed dozens of European and American luxury cars they owned during media interviews. The fleet included a British luxury car costing US$737,000 that they said they bought because it came with a free umbrella.
- September 22, 2025
- MANILA (AP) — police arrested 49 people for hurling rocks, bottles and fire bombs and blocking roads and bridges leading to the presidential palace Sunday
- 33,000 protesters expressed outrage over corruption scandal involving lawmakers, officials and construction company owners who allegedly pocketed huge kickbacks from flood-control projects
- rampage by about 100 club-wielding people wounded 70 Manila police
- Schools were canceled due to the violence.
- Police lobbed tear gas to try to disperse the attackers
- Protesting corruption
- Cardinal Pablo Virgilio David, the head of the Catholic Bishops’ Conference called on the public to demonstrate peacefully and demand accountability.
- we live in poverty, lose our homes, our lives and our future at stake
- while they rake in a big fortune from our taxes
- that pay for their luxury cars, foreign trips and bigger corporate transactions
- most flood-control projects were substandard or nonexistent.
- anomalies in 9,855 flood-control projects worth more than US$9.5 billion
- scale of corruption “horrible”, public works secretary’s resignation.
Public outrage erupted when a wealthy couple who ran several construction companies that won lucrative flood-control project contracts showed dozens of European and American luxury cars they owned during media interviews. The fleet included a British luxury car costing US$737,000 that they said they bought because it came with a free umbrella.
My comments: Selepas Nepal, Indonesia dan juga Benua Asia Tenggalam ini menjadi kejadian nombor empat dalam tempoh empat bulan juga di mana rakyat biasa yang sudah fed up terpaksa mengambil tindakan protes dan membantah pembohongan, penipuan, pencurian, sakau, songlap dan menyamun DANA AWAM atau taxpayers money oleh kaum elit dan golongan atasan di Filipina.
Rusuhan dan protes berlaku selepas media Filipina melaporkan Lifestyles of the Rich and Famous kaum elit di Manila yang tayangkan kereta Rolls Royce dan kekayaan mereka hasil rasuah dan penipuan projek pengawalan banjir yang melibatkan lebih US$9.5 billion (RM38 Billion) DANA AWAM.
Mereka telah membeli kereta Rolls Royce dengan harga US$737,000 atau lebih RM3.0 JUTA.
Di kesemua negara Asia ini (Nepal, Indonesia, Filipina, Benua Asia Tenggalam) kaum elit dan golongan atasan sangat suka songlap duit rakyat atau DANA AWAM atau taxpayers money sebab sangat mudah bagi mereka bersubahat dan menyuap rasuah ke dalam mulut orang politik, pegawai kerajaan dan pemerintah. Dari atas ke bawah mereka semua corrupted.
Orang yang bukan corrupted pun, kalau tidak setuju bersekongkol dengan orang yang corrupted itu boleh ditimpa pelbagai nasib kurang baik. Jadi mereka pun tutup mata sebelah atau tutup mata dua belah dan buat tak tahu saja. Mereka tidak cukup makan vitamin untuk menjadi pejuang hak kebebasan ikan paus menyelam dalam laut.
Jadi akhir sekali generasi muda, Gen Z, yang membantah di tepi jalan, bertempur dengan polis yang juga simpati dengan saudara mereka yang miskin.
Maka terjadilah tradisi dan budaya politik yang baru: apabila tiba pilihanraya, kumpulan pencuri dan penyamun akan ditendang keluar dan kumpulan yang baru yang mengganti mereka akan masukkan geng perasuah itu dalam penjara.
Lepas itu geng baru pula akan mula makan rasuah dan sakau DANA AWAM. Dan mereka pula akan ditendang keluar dan kemudian mereka pula akan dimasukkan dalam penjara. And it repeats again and again.
Malangsekali rakyat marhaen tetap miskin. No matter siapa pun jadi kerajaan, rakyat marhaen tetap miskin.
